Sunday, 7 July 2013

Puisi Untuk Pemuda Malas

Jangan bersikap tawadhu dan rendah hati‘,bila kerendah-hatianmu jadi alasan untuk mundur dari kompetisi.Jangan pernah ingin mengalah bila itu semua hanya kamuflase untuk bersembunyi dari kelemahan jiwamu,Bumi ini gelora api yg berkobar dan debu yg berserak mendekatlah pada api spirit nyalakan hati yg lemah.
penuhilah kalbumu dengan kemarahan,marah karena malas,marah karena tak pernah dewasa,marah karena lemah hati,marah karena tidak marah melihat kemajuan sedang kita selalu dalam kemunduran, Menjauhlah dari debu yg berserak karena debu tak pernah ciptakan sejarah,karena debu adalah sampah
yg selalu diinjak-injak waktu.Tawadhulah di saat kemenangan karena saat itu kau bagai sedang berdiri di antara gunung dan ngarai,terus naik ke puncak berikutnya atau meluncur ke ngarai yg terjal, Menangislah di saat kalah karena air matamu akan jadi saksi,bahwa dirimu tak menghendaki kekalahan itu,bahwa dirimu tak ingin jadi serpihan arang,bahwa dirimu juga memimpikan gelora api kemenangan, bahwa dirimu ingin sekali ‘bertobat’,bertobat untuk tidak lagi berkubang dalam lumpur kemalasan,dalam genangan perilaku tiada guna,dalam lilitan kelemahan jiwa, Pemuda itu cahaya dan Api yang menyala yang dapat menerangi kegelapan asa dan harapan.Pemuda itu pelopor pembawa obor masa depan penggerak nurani tua yg gersang.Pemuda itu Enerjik,dinamis gelisah selalu bergeliat tak sabar akan waktu yg lambat,marah pada kondisi stagnan yang tak berubah.. karena perubahan bukti harapan,karena kemajuan tanda kedinamisan,karena kediaman adalah kematian.Walau jasad bergerak,,walau jantung berdegup tapi jiwamu mati dan liang kuburmu adalah dirimu sendiri..

No comments:

Post a Comment